Sunday, February 16, 2014

Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB. Pada hari Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum.

Sejarah

Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, Presiden Sukarno mulai memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi Sukarno kurang menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni. Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik. Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ke dalam rancangan monumen itu.[1][2][3] Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961.

Pembangunan

Sukarno menginspeksi pembangunan Monas. Foto ini dibuat sekitar tahun 1963-1964.
 
Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961/1962 - 1964/1965 dimulai dengan dimulainya secara resmi pembangunan pada tanggal 17 Agustus 1961 dengan Sukarno secara seremonial menancapkan pasak beton pertama. Total 284 pasak beton digunakan sebagai fondasi bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi ditanamkan untuk fondasi museum sejarah nasional. Keseluruhan pemancangan fondasi rampung pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai dan akhirnya rampung pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua berlangsung pada kurun 1966 hingga 1968 akibat terjadinya Gerakan 30 September 1965 (G-30-S/PKI) dan upaya kudeta, tahap ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan menambahkan diorama pada museum sejarah. Meskipun pembangunan telah rampung, masalah masih saja terjadi, antara lain kebocoran air yang menggenangi museum. Monumen secara resmi dibuka untuk umum dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.[4][5] Lokasi pembangunan monumen ini dikenal dengan nama Medan Merdeka. Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur Medan Merdeka dipenuhi pengunjung yang berekreasi menikmati pemandangan Tugu Monas dan melakukan berbagai aktivitas dalam taman.

Rancang Bangun Monumen

Rancang bangun Tugu Monas berdasarkan pada konsep pasangan universal yang abadi; Lingga dan Yoni. Tugu obelisk yang menjulang tinggi adalah lingga yang melambangkan laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif dan positif, serta melambangkan siang hari. Sementara pelataran cawan landasan obelisk adalah Yoni yang melambangkan perempuan, elemen feminin yang pasif dan negatif, serta melambangkan malam hari.[6] Lingga dan yoni merupakan lambang kesuburan dan kesatuan harmonis yang saling melengkapi sedari masa prasejarah Indonesia. Selain itu bentuk Tugu Monas juga dapat ditafsirkan sebagai sepasang "alu" dan "Lesung", alat penumbuk padi yang didapati dalam setiap rumah tangga petani tradisional Indonesia. Dengan demikian rancang bangun Monas penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Monumen terdiri atas 117,7 meter obelisk di atas landasan persegi setinggi The 17 meter, pelataran cawan. Monumen ini dilapisi dengan marmer Italia.
Kolam di Taman Medan Merdeka Utara berukuran 25 x 25 meter dirancang sebagai bagian dari sistem pendingin udara sekaligus mempercantik penampilan Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kudanya, terbuat dari perunggu seberat 8 ton. Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato[7] sebagai sumbangan oleh Konsulat Jendral Honores, Dr Mario Bross di Indonesia. Pintu masuk Monas terdapat di taman Medan Merdeka Utara dekat patung Pangeran Diponegoro. Pintu masuk melalui terowongan yang berada 3 m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung menuju tugu Monas. Loket tiket berada di ujung terowongan. Ketika pengunjung naik kembali ke permukaan tanah di sisi utara Monas, pengunjung dapat melanjutkan berkeliling melihat relief sejarah perjuangan Indonesia; masuk ke dalam museum sejarah nasional melalui pintu di sudut timur laut, atau langsung naik ke tengah menuju ruang kemerdekaan atau lift menuju pelataran puncak monumen.

Relief Sejarah Indonesia

Relief timbul sejarah Indonesia menampilkan Gajah Mada dan sejarah Majapahit
 
Pada halaman luar mengelilingi monumen, pada tiap sudutnya terdapat relief timbul yang menggambarkan sejarah Indonesia. Relief ini bermula di sudut timur laut dengan mengabadikan kejayaan Nusantara pada masa lampau; menampilkan sejarah Singhasari dan Majapahit. Relief ini berlanjut secara kronologis searah jarum jam menuju sudut tenggara, barat daya, dan barat laut. Secara kronologis menggambarkan masa penjajahan Belanda, perlawanan rakyat Indonesia dan pahlawan-pahlawan nasional Indonesia, terbentuknya organisasi modern yang memperjuangkan Indonesia Merdeka pada awal abad ke-20, Sumpah Pemuda, Pendudukan Jepang dan Perang Dunia II, proklamasi kemerdekaan Indonesia disusul Revolusi dan Perang kemerdekaan Republik Indonesia, hingga mencapai masa pembangunan Indonesia modern. Relief dan patung-patung ini dibuat dari semen dengan kerangka pipa atau logam, sayang sekali beberapa patung dan arca mulai rontok dan rusak akibat hujan dan cuaca tropis.

Museum Sejarah Nasional

Pelajar memperhatikan diorama sejarah Indonesia
 
Di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah, terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia. Ruang besar museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan 3 diorama di tengah, sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah hingga masa Orde Baru. Diorama ini dimula dari sudut timur laut bergerak searah jarum jam menelusuri perjalanan sejarah Indonesia; mulai masa pra sejarah, masa kemaharajaan kuno seperti Sriwijaya dan Majapahit, disusul masa penjajahan bangsa Eropa yang disusul perlawanan para pahlawan nasional pra kemerdekaan melawan VOC dan pemerintah Hindia Belanda. Diorama berlangsung terus hingga masa pergerakan nasional Indonesia awal abad ke-20, pendudukan Jepang, perang kemerdekaan dan masa revolusi, hingga masa Orde Baru pada masa pemerintahan Suharto.

Ruang Kemerdekaan

Ruang kemerdekaan
 
Di bagian dalam cawan monumen terdapat Ruang Kemerdekaan berbentuk amphitheater. Ruangan ini dapat dicapai melalui tangga berputar di dari pintu sisi utara dan selatan. Ruangan ini menyimpan simbol kenegaraan dan kemerdekaan Republik Indonesia. Diantaranya naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaca di dalam gerbang berlapis emas, lambang negara Indonesia, peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia berlapis emas, dan bendera merah putih, dan dinding yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.[1][8]. Di dalam Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional ini digunakan sebagai ruang tenang untuk mengheningkan cipta dan bermeditasi mengenang hakikat kemerdekaan dan perjuangan bangsa Indonesia. Naskah asli proklamasi kemerdekaan Indonesia disimpan dalam kotak kaca dalam pintu gerbang berlapis emas. Pintu mekanis ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton berlapis emas dihiasi ukiran bunga Wijaya Kusuma yang melambangkan keabadian, serta bunga Teratai yang melambangkan kesucian. Pintu ini terletak pada dinding sisi barat tepat di tengah ruangan dan berlapis marmer hitam. Pintu ini dikenal dengan nama Gerbang Kemerdekaan yang secara mekanis akan membuka seraya memperdengarkan lagu "Padamu Negeri" diikuti kemudian oleh rekaman suara Sukarno tengah membacakan naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945. Pada sisi selatan terdapat patung Garuda Pancasila, lambang negara Indonesia terbuat dari perunggu seberat 3,5 ton dan berlapis emas. Pada sisi timur terdapat tulisan naskah proklamasi berhuruf perunggu, seharusnya sisi ini menampilkan bendera yang paling suci dan dimuliakan Sang Saka Merah Putih, yang aslinya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Akan tetapi karena kondisinya sudah semakin tua dan rapuh, bendera suci ini tidak dipamerkan. Sisi utara diding marmer hitam ini menampilkan kepulauan Nusantara berlapis emas, melambangkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.Semua itu sangat indah.

Pelataran Puncak dan Api Kemerdekaan

Pelataran setinggi 115 meter tempat pengunjung dapat menikmati panorama Jakarta dari ketinggian
 
Sebuah elevator (lift) pada pintu sisi selatan akan membawa pengunjung menuju pelataran puncak berukuran 11 x 11 meter di ketinggian 115 meter dari permukaan tanah. Lift ini berkapasitas 11 orang sekali angkut. Pelataran puncak ini dapat menampung sekitar 50 orang, serta terdapat teropong untuk melihat panorama Jakarta lebih dekat. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Bila kondisi cuaca cerah tanpa asap kabut, di arah ke selatan terlihat dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil.
Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang nyala lampu perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Lidah api ini sebagai simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan. Awalnya nyala api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kilogram[1], akan tetapi untuk menyambut perayaan setengah abad (50 tahun) kemerdekaan Indonesia pada tahun 1995, lembaran emas ini dilapis ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram lembaran emas.[9] Puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang bermakna agar Bangsa Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atau padam sepanjang masa. Pelataran cawan memberikan pemandangan bagi pengunjung dari ketinggian 17 meter dari permukaan tanah. Pelataran cawan dapat dicapai melalui elevator ketika turun dari pelataran puncak, atau melalui tangga mencapai dasar cawan. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 meter, sedangkan rentang tinggi antara ruang museum sejarah ke dasar cawan adalah 8 m (3 meter dibawah tanah ditambah 5 meter tangga menuju dasar cawan). Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45 x 45 meter, semuanya merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).
Sebanyak 28 kg dari 38 kg emas pada obor monas tersebut merupakan sumbangan dari Teuku Markam, seorang pengusaha Aceh yang pernah menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tugu_Monas

MENARA PETRONAS

Menara Petronas, atau Menara Kembar Petronas (bahasa Malaysia: 'Menara Berkembar Petronas') di Kuala Lumpur, Malaysia adalah sepasang menara kembar yang pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia pada tahun 1998—2004, sebelum dilampaui oleh Taipei 101. Namun demikian, kedua menara ini masih merupakan pencakar langit kembar tertinggi di dunia pada abad ke-20. Menara Kembar Petronas memegang gelar sebagai bangunan tertinggi dari tahun 1998 hingga 2004 dari segi ukuran, dari lantai pintu masuk utama hingga lantai atas, yaitu rujukan ketinggian asli yang digunakan oleh organisasi internasional Dewan Bangunan Tinggi dan Habitat Urban sejak tahun 1969 (tiga kategori ketinggian tambahan diperkenalkan ketika menara ini hampir dipersiapkan pada tahun 1996).

Perbandingan dengan menara lain

Denah lantai pembangunan Menara 1 pada lantai 43 diadaptasi dari simbol geometri dasar Islam yaitu Rub al-hizb.[3]
Menara Kembar Petronas menjadi bangunan tertinggi di dunia—sebelum didirikannya Taipei 101 pada tahun 2004—yang diukur hingga ke atas komponen strukturnya (puncak, bukan antena).[4] Puncak (spire) dianggap sebagai bagian penting dalam arsitektur bangunan tersebut, dan jika diubah bisa jadi banyak mengganti penampilan dan arsitektur bangunan, sedangkan antena bisa dipasang atau dicabut tanpa mempengaruhi penampilan bangunan. Menara Kembar Petronas masih merupakan bangunan kembar tertinggi di dunia.[5]
Menara Willis (dahulunya Spears) dan World Trade Center terdiri dari 110 lantai, sehingga lebih banyak 22 lantai dibandingkan Menara Kembar Petronas yang berjumlah 88 lantai. Atap dan tingkat tertinggi Menara Willis dan World Trade Center agak melebihi ketinggian atap dan tingkat tertinggi Menara Kembar Petronas. Antena tertinggi di Menara Willis adalah 75 m (246 kaki) lebih tinggi dibanding puncak-puncak Menara Kembar Petronas. Walaupun demikian, menurut peraturan dan pedoman CTBUH,[2] antena-antena Menara Willis tidak diperhitungkan sebagai sebagian dari ciri-ciri arsitekturnya.[6] Sebaliknya, puncak-puncak pada Menara Petronas dihitung dalam ukuran ketinggian karena bukan merupakan tiang antena. Oleh karena itu, Menara Kembar Petronas melampaui ketinggian resmi Menara Willis dengan perbedaan 10 m (33 kaki), padahal Menara Willis memiliki jumlah lantai lebih banyak.

Pembangunan

Menara Petronas yang dirancang oleh arsitek César Pelli dari Argentina mulai dibangun pada tahun 1998. Setelah menghabiskan waktu tujuh tahun, menara ini menjadi bangunan tertinggi di dunia sewaktu diresmikan.[7] Menara ini dibangun di atas fondasi pacuan kuda Kuala Lumpur.[8] Kedalaman batuan dasar menjadikan bangunan ini dibangun dengan fondasi paling dalam di dunia.[9] Fondasi sedalam 120 meter itu memerlukan sejumlah beton yang berlebihan untuk dibangun dalam waktu 12 bulan (1 tahun) oleh Bachy Soletanche.[10]
Menara setinggi 88 lantai ini banyak dibuat dari beton bertulang dengan eksterior bangunan dari besi dan kaca yang dirancang untuk menyerupai motif kesenian Islam untuk mencerminkan agama Islam di Malaysia.[11] Satu lagi pengaruh seni Islam dalam bangunan ini adalah penampang lintang kedua menara yang berbentuk Rub al-hizb, ditambah dengan bagian bundar untuk memenuhi keperluan ruang kantor.[12] Menara 1 dibangun oleh konsorsium Jepang yang dipimpin oleh Hazama Corporation sementara Menara 2 dibangun oleh dua kontraktor Korea Selatan, yaitu Samsung C&T dan Kukdong Engineering & Construction. Jembatannya pun disiapkan oleh Kukdong.
Oleh karena kekurangan baja serta biaya pengimporan baja yang mahal, menara kembar ini didirikan di atas beton bertulang yang amat kokoh yang tersusun bentuk radikal yang murah sekali.[13] Beton yang sangat kokoh dikenal banyak kontraktor Asia dan dua kali lebih efektif mengurangi guncangan dibandingkan baja, oleh karena itu bangunan ini dua kali beratnya pada fondasi dibandingkan bangunan baja yang sejenisnya. Didukung oleh teras beton 23 × 23 meter[14] dan lingkaran luar dengan tiang penopang super berjarak lebar, menara-menara ini menggunakan sistem struktur canggih yang sesuai dengan profil bangunannya yang ramping serta menyediakan ruang kantor tanpa tiang seluas 560.000  (Templat:Convert/sqyd).[15] Di bawah menara kembar ini terdapat pusat perbelanjaan Suria KLCC dan Dewan Filharmonik Petronas.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Menara_Kembar_Petronas

PENGERTIAN PENDIDIKAN.

PENGERTIAN PENDIDIKAN.

a. Empirirsme Golongan empirisme memiliki pandangan bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman. Hal ini dapat kita lihat seperti dalam masalah berikut. “Bagaimana kita mengetahui api itu panas?” Maka, seseorang empirisme akan berpandangan bahwa api itu panas karena memang dia mengalaminya sendiri dengan menyentuh api tersebut dan memeperoleh pengalaman yang kita sebut “panas”. Dengan kata lain, dengan menggunakan alat inderawi peraba kita akan memperoleh pengalaman yang menjadi pengetahuan kita kelak.
John Locke, Bapak Empirisme Britania, mengatakan bahwa pada waktu manusia dilahirkan akalnya merupakan sejenis buku catatan yang kosong (tabula rasa) dan di dalam buku catatan itulah dicatat pengalaman-pengalaman inderawi. Menurut Locke, seluruh sisa pengetahuan kita diperoleh dengan jalan menggunakan serta memperbandingkan ide-ide yang diperoleh melalui penginderaan serta refleksi yang pertama-tamadan sederhana tersebut. Ia memendang akal sebagai sejenis tempat penampungan, yang secara pasif menerima hasil-hasil penginderaan tersebut. Ini berarti semua pengetahuan kita betapapun rumitnya dapat dilacak kembali sampai kepada pengalaman-pengalaman inderawi yang pertama-tama. Apa yang tidak dapat atau tidak perlu dilacak kembali secar demikian itu bukanlah pengetahuan mengenai hal-hal yang faktual.
b. Rasionalisme
Rasionalisme berpendirian bahwa sumber pengetahuan terletak pada akal. Bukan karena rasionalisme mengingkari pengalaman, melainkan pengalaman paling-paling dipandang sebgai jenis perangsang bagi pikiran. Para penganut rasionalisme yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak di dalam ide kita dan bukannya di dalam diri barang sesuatu. Jika kebenaran (pengetahuan) mengandung makna mempunyai ide yang sesuai dengan atau menunjuk kepada kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat diperoleh dengan akal budi saja.
Seorang penganut rasionalisme tidaklah memendang pengalaman sebagai hal yang tidak mengandung nilai. Bahkan sebaliknya, ia mungkin mencari pengalaman-pengalaman selanjutnya sebagai bahan pembantu atau sebagai pendorong dalam penyelidikannya untuk memperoleh kebenaran. Dan mungkin akan mengadakan pembedaan antara pengetahuan dengan pendapat. Pengetahuan merupakan hasil kegiatan akal yang mengolah hasil tangkapan yang tidak jelas yang timbul dari indera kita, ingatan atau angan-angan kita.

c. Fenomenalisasi Ajaran Kant
Menurut Kantpengetahuan diperoleh tergantung pada macam pengetahuan itu sendiri. Ia membedakan empat macam pengetahuan sebagai berikut:
1. pengetahuan analitis apriori
2. pengetahuan sintesis a priori
3. pengetahuan analitis a posteori
4. pengetahuan sintesis a posteori.
Pengetahuan aproiri merupakan pengetahuan yang tidak tergantung pada adanya pengalman atau yang ada sebelum pengalaman. Pengetahuan a posteriori terjadi sebagai akibat pengalaman. Pengetahuan analitis merupakan hasil analisa. Pengetahuan sintesis merupakan hasil keadaan yang memeprsatukan dua hal yang biasanya terpisah. Maka pengetahuan yang dihasilkan oleh analisa terhadap unsur-unsur yang apriori disebut pengetahuan analitis a priori. Pengetahuan sintesis a priori dihasilkan oleh penyelidikan akal terhadap bentuk-bentuk pengalamnnya sendiri dan penggabungan unsur-unsur yang tidak saling bertumpu. Misalnya, 3+2 = 5 merupakan contoh pengetahuan semacam itu. Kant yankin bahwa sebagian besar kebenaran-kebenaran matematika bersifat semacam itu. Pengetahuan sintesis a posteriori diperoleh setelah ada pengalaman. Pengetahuan ini merupakan bentuk pengetahuan empiris yang lazim.
 
d. Intutisionalisme
Dalam intutisionalisme mengenal dua ungkapan “pengetahuan mengenai”(knowledge about) dan “pengetahuan tentang”(knowledge of). Pengetahuan mengenai dinamakan pengetahuan diskursif atau pengetahuan simbolis, dan pengetahuan ini ada perantaranya. Pengetahuan diskursif ini diperoleh melalui penggunaan simbol-simbol yang mencoba mengatakan kepada kita mengenai sesuatu dengan jalan berlakuk sebagai terjemahan bagi sesuatu itu. Ini tergantung pada pemikiran dari suatu sudut pandangan atau suatu kerangka acuan dan pelukisan kejadian yang berhubungan dengan sudut pandangan serta kerangka acuan tersebut. Dengan cara demikian kita memeperoleh pengetahuan mengenai suatu segi tetapi tidak pernahmengenai kejadian itu seluruhnya.
Pengetahuan tentang yang disebut pengetahuan langsung atau intuitif diperoleh secara langsung tanpa perantara. Hanya dengan mengguanakan intuisi kita dapat memperoleh pengetahuan tentang kejadian, suatu pengetahuan langsung yang mutlak dan bukannya pengetahuan yang nisbi atau yang ada perantaranya. Intuisi mengatasi sifat lahiriah pengetahuan simbolis yang pada dasarnya bersifat analisis dan memberikan kepada kita keseluruhan yang bersahaja yang mutlak tanpa sesuatu ungkapan, terjemahan atau penggambaran secara simbolis.
 
e. Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, cara teknis, dan tata langkah untuk memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang telah ada. Jadi, ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah. Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan dapat disebut ilmu tercantum dalam apa yang dinamakan metode ilmiah.
Seperti diketahui, berpikir adalah kegiatan mental yang menghasilkan pengetahuan. Metode ilmiah merupakan ekspresi menegnai cara bekerja pikiran. Dengan cara bekerja ini maka pengetahuan yang dihasilkan diharapkan mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu yang diminta oleh pengetahuan ilmiah, yaitu sifat rasional dan teruji yang memungkinkan tubuh pengetahuan yang disusunnya merupakan pengetahuan yang diandalkan. Pola umum tata langkah dalam metode ilmiah mencakup penentuan masalah, perumusan dengan sementara, pengumpulan data, perumusan kesimpulan dan verivikasi.

sumber : http://balipaper.wordpress.com/2010/08/09/cara-cara-untuk-memperoleh-pengetahuan/

Sunday, January 26, 2014

Burj Khalifa

.
Burj Khalifa
Burj Khalifa building.jpg
Lokasi Dubai, Uni Emirat Arab
Status Selesai

Groundbreaking 21 September 2004
Pembukaan 4 Januari 2010[1][2]
Penggunaan Mixed-use
Ketinggian
Antena/puncak 828 m (2,717 kaki)[3]
Atap 828 m (2,717 kaki)[4]
Lantai teratas 6.213 m (20,384 kaki)[4]
Detail teknis
Jumlah lantai 160 lantai yang dapat dihuni[5]
Area lantai 334.000 (3,595,100 ft²)
Perusahaan
Arsitek Skidmore, Owings and Merrill
Insinyur
Struktural
Bill Baker at SOM[6]
Kontraktor Joint venture between Samsung C&T, Besix; and Arabtec
Supervision Consultant & Architect of Record Hyder Consulting
Consutruction Project Manager Turner Construction
Grocon[7]
Planning Bauer AG and Middle East Foundations[7]
Lift contractor Otis[7]
VT consultant Lerch Bates[7]
Pengembang Emaar    
Burj Khalifa (bahasa Arab برج خليفة yang berarti 'Menara Khalifa'), sebelumnya bernama Burj Dubai, adalah sebuah pencakar langit di Dubai, Uni Emirat Arab yang diresmikan pembukaannya pada 4 Januari 2010. Ketinggian pencakar langit ini adalah 828 meter (2.717 kaki).[3]
Burj Khalifa adalah bangunan tertinggi di dunia yang pernah dibuat oleh manusia. Dimulai dari melewati ketinggian Taipei 101 sebagai bangunan tertinggi di dunia pada 21 Juli 2007. Pada tanggal 12 September 2007, Burj Khalifa berhasil melewati ketinggian CN Tower sebagai struktur bebas (tanpa penyangga) tertinggi di dunia dan pada tanggal 7 April 2008 struktur tertinggi di dunia dari Menara KVLY-TV yang berada di Blanchard, North Dakota, Amerika Serikat berhasil dilewati. Struktur tertinggi yang pernah dibuat oleh manusia, Menara Radio Warsawa 645,4 m (2.120 kaki) dibuat pada 1974 (namun runtuh pada saat renovasi pada 1991) berhasil dilewati pada 1 September 2008.
Burj Khalifa telah menjadi bangunan tertinggi di dunia yang pernah dibuat oleh manusia. Dimulai dari melewati ketinggian Taipei 101 sebagai bangunan tertinggi di dunia pada 21 Juli 2007. Pada tanggal 12 September 2007, Burj Khalifa berhasil melewati ketinggian CN Tower sebagai struktur bebas (tanpa penyangga) tertinggi di dunia dan pada tanggal 7 April 2008 struktur tertinggi di dunia dari Menara KVLY-TV yang berada di Blanchard, North Dakota, Amerika Serikat berhasil dilewati. Ketinggian pastinya masih dirahasiakan sampai bangunan selesai, namun dipercayai kira-kira 818 meter (2.683 kaki). Struktur tertinggi yang pernah dibuat oleh manusia, Menara Radio Warsawa 645,4 m (2.120 kaki) dibuat pada 1974 (namun runtuh pada saat renovasi pada 1991) berhasil dilewati pada 1 September 2008


Acara dibuka secara resmi oleh penguasa Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum. Sheikh Mohammed menggambarkan menara sebagai bangunan tertinggi yang pernah dibuat oleh tangan manusia.
“Proyek besar ini layak untuk membawa nama orang besar. Hari ini saya secara langsung meresmikan Burj Khalifa,” katanya seperti dilansir bbc.com, Senin (4/1/2010).
Pembangunan Burj Khalifa
Pembangunan Burj Dubai dimulai pada tahun 2004, saat Dubai berada pada puncak pertumbuhan ekonomi ekonomi. Dan saat ini, meski Dubai sedang dilanda krisis, namun pembangunan menara tertinggi di dunia itu pun akhirnya selesai juga.
Burj Dubai tinggi menjulang lebih dari 800 meter dan Bangunan dengan paling banyak lantai: 160 (sebelumnya Menara Willis dan World Trade Center - 110 lantai. Burj Dubai memecahkan sejumlah rekor mulai dari gedung tertinggi di dunia, jumlah lantai paling banyak, Menara ini mempunyai lift tercepat dengan kecepatan 60 km/jam atau 16.7 m/s, dan menara pandang tertinggi.
Burj Dubai menyediakan 900 apartemen dari lantai 19 sampai 108. Apartemen ini terdiri mulai dari yang mungil bertipe studio, sampai apartemen satu, dua, tiga dan 4 lantai.
Para penghuni apartemen akan dimanjakan dengan tempat fitness, kolam renang, jacuzzi, dan ruang rekreasi yang semuanya mewah. Masih ada lagi supermarket, ruangan untuk para penikmat tembakau, perpustakaan dan tentu saja vallet parking untuk 3.000 kendaraan.
Klub kesehatan empat lantai yang juga terbuka untuk umum. Isinya ada gymnasium khusus perempuan, spa, dan kolam renang. Burj Dubai juga punya taman 11 hektar yang indah dengan 6 tempat air mancur, dua lapangan tenis, dan taman bermain anak-anak.
Upacara pembukaan berlangsung secara meriah. 6.000 tamu undangan menghadiri acara yang berlangsung 1.325 hari setelah pondasi pertama bangunan ini diletakkan.



Sunday, January 19, 2014

Teknik Gambar Bangunan

TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

Teknik Gambar Bangunan merupakan salah satu Program Keahlian yang ada di SMKN 1 Sidoarjo. Karena Program Keahlian Gambar Bangunan sangat diminati maka pada tahun ajaran 2007/2008 Teknik Gambar Bangunan menambah 1 kelas menjadi TGB 1 dan TGB 2 yang sebelumnya cuma 1 kelas.Kelebihan Program Keahlian Gambar Bangunan yaitu hanya ada 1 di seluruh kabupaten Sidoarjo yaitu di SMKN 1 Sidoarjo. Kelebihan yang lain adalah memiliki ruang komputer sendiri dan ruang gambar manual sendiri. Semakin berkembangnya dunia properti dan perumahan maka Teknik Gambar Bangunan dapat menjadi solusi bagi para siswa baru untuk langsung mencari pekerjaan dibidang tersebut setelah lulus sekolah karena persaingan yang minimum.Tujuan Program Keahlian Teknik Gambar BangunanTujuan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten.Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar BangunanStandar kompetensi yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum ini adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Standar kompetensi dan level kualifikasi keahlian Teknik Gambar Bangunan dapat digambarkan sebagai berikut :Menerapkan dasar – dasar gambar teknikMenerapkan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 )Menerapkan ilmu statika dan teganganMengidentifikasi ilmu bangunan gedungMemahami bahan bangunanMengatur tata letak gambar manualMenggambar dengan perangkat lunakMenggambar rencana kolom beton bertulangMenggambar rencana kolom dan balok beton bertulang\Menggambar konstruksi lantai, dinding bangunan dan Menggambar rencana dinding penahanMenggambar konstruksi kusen, pintu dan jendelaMenggambar rencana plat lantaiMenggambar konstruksi tanggaMenggambar konstruksi langit – langitMenggambar konstruksi atapMenggambar utilitas gedungMenggambar layout dekorasi interior dan eksteriorMenggambar dekorasi interior rumah tinggal, perkantoran dan ruang publikMenerapkan desain interior dan eksterior bangunanMenentukan unsur penunjang desain interior dan eksterior bangunanMemahami unsur pembentuk eksterior bangunanMenetukan partisi ruangMenerapkan material finishing bangunanMenentukan partisi ruangMenerapkan material finishing bangunanDisain tamanManajemen proyekTeknik Gambar Bangunan mendidik siswanya untuk kompeten, kreatif dan pandai mendesain bangunan. Diharapkan para lulusan Teknik Gambar Bangunan dapat menjadi Arsitek yang profesional, kreatif dan inovatif. Artikel asli dari: http://tgb-smakid.blogspot.com/2011/06/teknik-gambar-bangunan-smkn-1-sidoarjo.html#ixzz2qougKvic

PENGERTIAN RUMAH MINIMALIS

Definisi Singkat Tentang Rumah Minimalis 
 


Definisi Arti Rumah Minimalis
Contoh Rumah Minimalis 2 lantai
Dari pengertian tersebut, adapun ciri rumah minimalis adalah sebagai berikut:


1. Exterior rumah minimalis mempunyai ciri-ciri:
  • Mempunyai bentuk dan garis geometris yg tegas. Biasanya didominasi dengan perulangan garis vertikal/horizontal.
  • Bukaan yang lebar , jendela yang lebar memberikan pandangan ke luar lebih leluasa.
  • Penataan landscape juga minimalis, penggunaan tanaman besar hanya sebagai vocal point saja.
  • Atap datar atau nyaris datar.
Desain Interior Rumah Minimalis
Interior Rumah Minimalis
2. Interior rumah minimalis mempunyai ciri-ciri:
  • Ruang2 lebih terbuka/ meminimalkan penyekatan dinding.
  • Ornamen2 interior seperti penggunaan cornice , ornamen2 ukiran tidak diterapkan.
  • Furniture lebih simple, tegas, polos (tidak berukiran).Untuk menghindari kesan monoton, biasanya menggunakan permainan cahaya (buatan/alami) untuk mendapatkan efek dramatis, permainan warna(2-3 warna) juga diterapkan di model minimalis.
Desain Exterior Rumah Minimalis
Exterior Rumah Minimalis
Desain minimalis muncul karena kebosanan akan karya arsitektur yang rumit secara ornamen dan susunan ruang, tetapi tidak efektif dalam penggunaannya. Hal itu juga mengindikasikan bahwa definisi dari desain rumah minimalis tersebut. 


Dimaksudkan, bahwa desain bangunan sesimpel dan sesederhana mungkin tetapi efektif. Namun Belakangan ini muncul trend rumah minimalis di Indonesia yang melenceng dari konsep rumah minimalis itu sendiri.

Dimana kebanyakan masyarakat hanya memaknai minimalis sebagai fasad rumah yang simpel, terdiri dari bidang-bidang datar, tetapi tidak sampai ke susunan ruangnya. 

Hal itu terbukti, walaupun minimalis, toh ruang-ruang terkadang dibuat besar sekali, padahal manusia yang menghuninya pun jarang dirumah. dan jelas itu telah melenceng dari konsep rumah minimalis, karena banyak ruang yang tidak terpakai dan kesannya menjadi tidak efektif.

Demikian sedikit tentang Definisi Rumah Minimalis. semoga dapat menjadi bahan bacaan anda dan bermanfaat.
 
sumber:http://www.rumah4minimalis.com/2012/12/definisi-singkat-tentang-rumah-minimalis.html

Tuesday, January 14, 2014

Rumah Tradisional Jepang

GAYA RUMAH TRADISIONAL JEPANG

fotofoto
Sebuah rumah tinggal pit; (di atas) sebuah rumah ditinggikan (Sannai-Maruyama Pelestarian Situs Kantor, Prefektur Aomori Dewan Pendidikan)
Di Jepang kuno, ada dasarnya dua jenis rumah. Yang pertama adalah apa yang dikenal sebagai rumah pit tinggal, di kolom mana yang dimasukkan ke dalam lubang besar digali di dalam tanah lalu dikelilingi oleh rumput.  Yang kedua dibangun dengan lantai dinaikkan di atas tanah. Gaya rumah dengan lantai tinggi adalah dikatakan telah datang ke Jepang dari Asia Tenggara, dan jenis bangunan ini rupanya digunakan untuk menyimpan gandum dan makanan lainnya sehingga mereka tidak akan merusak dari panas dan kelembaban.
foto
Sebuah model dari rumah-zukuri shinden (Museum Sejarah Nasional Jepang)
Pada sekitar abad kesebelas, ketika unik kebudayaan Jepang datang ke mekar penuh, anggota aristokrasi mulai membangun gaya yang khas rumah sendiri disebut shinden-zukuri. Ini tipe rumah yang berdiri di tengah-tengah taman besar, adalah simetris, dan ruang yang berhubungan dengan lorong-lorong panjang. Ini memungkinkan penduduk untuk menikmati acara musiman dan keindahan alam.
foto
Shoin-zukuri (Jishō-ji)
Sebagai kekuatan politik lewat dari para bangsawan untuk para samurai (kelas prajurit) dan bentuk baru Buddhisme membuat jalan ke Jepang, aspek inti budaya Jepang tradisional seperti yang kita kenal sekarang mulai mengakar, termasuk ikebana (merangkai bunga), yang Upacara minum teh, dan Noh. Samurai itu menciptakan gaya mereka sendiri yang disebut rumah shoin-zukuri. Pengaruh ini dapat dilihat di ceruk hiasan ruang tamu rumah-rumah modern.
foto
Sebuah rumah dengan gaya gassho (Desa Shirakawa)
Rumah-rumah orang biasa dikembangkan berbeda. Petani di daerah berbeda di negara itu rumah-rumah yang disesuaikan dengan kondisi lokal.  Rumah-rumah dibangun dengan gaya gassho di Shirakawa-go, yang terdaftar sebagai situs Warisan Dunia, adalah contoh tempat tinggal di mana masyarakat umum tinggal. Beberapa rumah petani ‘memiliki ruang untuk menjaga ternak mereka dan dalam ruangan kuda, sementara rumah-rumah penduduk kota sering meremas berdekatan di sepanjang jalan. Sebagai pemilik rumah perkotaan yang dikenakan pajak berdasarkan lebar dari sisi depan rumah, rumah-rumah mereka dibangun untuk menjadi panjang dan sempit. Gaya ini masih dapat dilihat hari ini di kota-kota tua seperti Kyoto.
foto
Sebuah zukuri gaya rumah-kura (Kawagoe Kota)
Perumahan terus berkembang di era Meiji (1868-1912).  Beberapa kota telah rumah yang dibangun di-zukuri gaya kura, yang menampilkan tampak eksterior Jepang tetapi dibuat dari bahan tahan api lebih.  Gaya yang menjadi dasar untuk rumah Jepang hari ini, yang biasanya memiliki lorong panjang melalui tengah rumah dengan kamar di setiap sisi, katanya menggabungkan budaya asing dengan gaya rumah disukai oleh samurai.
Evolusi Arsitektur dan Interior Styles
Sangat penting untuk memahami evolusi dari gaya arsitektur untuk memahami bagaimana interior berevolusi juga.  Dari periode Heian melalui Edo Periode pertengahan (792 – 1750) ada tiga besar syles arsitektur perumahan yang berevolusi: shinden-zukuri, shoin-zukuri, dan sukiya-zukuri.
Shinden-zukuri Shinden-zukuri
tempat tinggal bangsawan yang pertama muncul pada periode Heian-zukuri dengan gaya shinden dari . arsitektur. Shinden menyalin contoh dari ruang ibadah kuil Buddhaied T’anfrom .Ini disalin dari dinasti Tang struktur bisymme  watrical. Lorong-lorong terhubung satu sama lain oleh lorong-lorong beratap.  Interior gaya shinden juga seperti ruang ibadah yang terbuka kecuali untuk tiang bulat.Pusat ruang utama disebut Moya dan dikelilingi oleh dua set pilar. Ruang interior dipartisi melalui penggunaan layar lipat cerdas, byobu, tirai buluh, sudare dan berdiri tirai, kicho. lantai papan kayu itu.  Ada sebuah ruangan kecil yang disebut nurigome digunakan untuk tidur atau penyimpanan. gaya ini di gunakan oleh para bangsawan dan samurai peringkat tinggi melalui pertengahan abad 15. Ketika Anda melihat lukisan Tale of Genji Anda melihat-zukuri shinden gaya arsitektur. Gaya ini diberikan sedikit perlindungan dari musim dingin yang dicatat untuk banyak lapisan pakaian yang gaya waktu. Saat ini tidak ada contoh yang lebih tua dari gaya ini ada, yang terdekat yang dapat ditemukan adalah versi abad ke-19 dari Istana Kekaisaran di Kyoto yang digambarkan ke kanan.
Shoin-zukuri Shoin-zukuri
Gaya selanjutnya muncul disebut gaya shoin-zukuri. shoin awalnya nama yang diberikan kepada kepala biara tempat tinggal di sebuah kuil Zen. Shoin berarti perpustakaan atau belajar. Contoh  tertua zukuri adalah ruang Dojinsai di Togudo di Ginkakuji (Silver Pavilion).  Kamar kecil ini dibangun oleh Ashikaga Yoshimasa pada tahun 1486.  Gaya shoin berevolusi dari gaya shinden selama dua abad. Gaya shoin akhirnya menjadi besar dan pengaturan grand dimaksudkan untuk kebesaran dari para panglima perang feodal. Itu adalah besar, merasa lebih besar dengan hiasan banyak. Pemanfaatan pilar dipotong persegi (yang bertentangan dengan gaya putaran shinden) diperbolehkan kusen dan lintels untuk dapat dengan mudah dipasang di antara mereka.  Hal ini, pada gilirannya, memperluas cara ruang interior dapat dipartisi melalui penggunaan shoji dan panel fusuma. Tatami mulai untuk menutup seluruh luas lantai dengan beberapa kamar lebih dari seratus tatami dalam ukuran.  Sebuah contoh yang ada gaya shoin adalah Hall Ninomaru dari Nijo Castle di Kyoto. Gaya shoin dewasa menggabungkan semua elemen Mengenal interior tradisional Jepang: shoji, fusuma, tatami sebagai meliputi lantai, tokomona, chigaidana, dan tsukeshoin. tapi tidak begitu dengan cara yang besar dan mewah. . Elemen-elemen ini akan dijelaskan dengan lebih rinci nanti.
Sukiya-zukuri Sukiya-zukuri
Gaya terakhir dari arsitektur perumahan kita akan membahas adalah-sukiya zukuri.Gaya sukiya berasal dari upacara minum teh, sebenarnya kata sukiya mengacu pada bangunan di mana dilakukan upacara minum teh.  Gaya sukiya yang berkembang dari periode Azuchi-Momoyama dan gaya shoin, sangat kontras langsung dan pengaturan yang luar biasa besar dari-shoin zukuri. Dalam sukiya, semakin kecil dan sederhana dianggap sebagai desain terbaik.  Beberapa pondok teh pergi dari enam tatami ke 1 3 / 4 dalam ukuran tatami. Sukiya gaya gabungan yang lebih sederhana, pengaturan yang lebih kecil dengan fitur, alam halus dan unornamented gaya yang lebih. Penggabungan dari sukiya dengan shoin dikembangkan menjadi-sukiya zukuri.  Gaya ini menjadi gaya yang populer bagi warga kota yang tinggal di pertengahan hingga akhir zaman Edo (1750 -1867). It is this style that most represents the traditional Japanese interior. Ini adalah gaya yang paling mewakili interior tradisional Jepang.Hal ini juga gaya yang telah berkontribusi pada ruang hidup dikompresi kehidupan Jepang. Contoh klasik sukiya-zukuri adalah Katsura Imperial Villa (Terpisah Istana) dibangun pada pertengahan 1600-an
Sekarang mari kita membahas beberapa elemen interior tradisional, mulai dari lantai sampai ke langit-langit.
Tatami: Lantai

Itu selalu baik untuk memulai dengan kaki kami di tanah, atau dalam hal ini lantai. Seperti umumnya mereka tahu, lantai di rumah-rumah tradtional terangkat dari tanah. Gedung konvensi ini tidak selalu terjadi, sebagai umat periode Jomon (30.000 SM -300B.C.) adalah penghuni lubang.  Mereka menggali lubang empat persegi panjang di dalam tanah dan menutupi mereka dengan bersandar log terhadap posting dan tiang punggung. Lantai tanah ditutup dengan jerami.  mengangkat floors began to be built to house grain. lantai mulai dibangun ke rumah gandum. Manfaat dari lantai dibesarkan di lumbung tidak terbuang pada bangsawan yang mulai hidup dalam struktur tersebut. Sejak saat itu, kelas penguasa selalu hidup dalam struktur diangkat dari tanah.  Kelas bawah tetap tinggal di tikar tertutup berlantai tanah selama berabad-abad yang akan datang. Lantai dominan untuk bangsawan itu papan kayu.  elevasi mereka dari tanah mengangkat penduduk dari kelembaban dan menyediakan ventilasi lega dari Taman-taman kiri. Sebuah gambar periode Nara pengadilan tempat tinggal digambarkan untuk. Dibesarkan lantai mendiktekan gaya hidup lantai yang tidak membutuhkan mebel yang dirancang untuk meningkatkan penduduk dari kelembabannya. Tempat duduk di tingkat lantai. Dari periode Kofun ke tempat duduk periode Heian biasanya pada bulat, tebal anyaman jerami tikar disebut warouda. Peringkat bangsawan pengadilan  bahwa tingkat yang berbeda harus dikembangkan.  Hal ini dilakukan melalui jenis tikar tatami.
The word tatami comes from the verb tatamu , which means to fold or pile up. Kata tatami berasal dari kata kerja tatamu, yang berarti melipat atau menumpuk. During the Heian period Selama periode Heian okitatami were thin mats which were used only in isolated areas. okitatami adalah tikar tipis yang digunakan hanya di daerah terpencil. Again the flooring was predominately the wooden planks. Sekali lagi lantai itu didominasi papan-papan kayu. Okitatami were versatile, they could be used for cushions, stools, and sleeping mats depending on whether they were folded or not. Okitatami yang serbaguna, mereka dapat digunakan untuk bantal, kursi, dan alas tidur tergantung pada apakah mereka dilipat atau tidak. Piling the tatami up higher indicated the ranking of court individuals. Menumpuk tatami sampai tinggi menunjukkan peringkat individu pengadilan. Also cloth edging color and design were also an indication of rank in the court. Juga tepi kain warna dan desain yang juga merupakan indikasi peringkat di pengadilan. By the Muromachi period, tatami had evolved into the form with which we are familar, a thick mat base of woven rice straw, toko, covered by woven rush, igusa .. Dengan periode Muromachi, tatami telah berevolusi menjadi bentuk yang kita Mengenal, basis tikar tebal anyaman jerami padi, toko, ditutupi oleh tenunan terburu-buru, .. igusa Tatami size is said to have been determined by the sleeping area of a person. Ukuran tatami dikatakan telah ditentukan oleh ruang tidur seseorang. The introduction of the shoin-zukuri style expanded the use of tatami as the entire floor covering over the wooden planks. Pengenalan-zukuri gaya shoin memperluas penggunaan tatami sebagai meliputi seluruh lantai atas papan kayu. . Tatami menjadi satuan ukuran dari ukuran ruangan.

Sumber:http://adhvara.wordpress.com/2010/06/04/gaya-rumah-tradisional-jepang/

Sunday, January 12, 2014


MATERI GAMBAR BANGUNAN

Materi 1
MENGGAMBAR GARIS

1. Memilih Peralatan dan Perlengkapan Gambar
1.1 Meja Gambar
Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut dibuat dari kayu yang tidak terlalu keras misalnya kayu pinus. Sambungan papannya rapat, tidak berongga, bila permukaannya diraba, tidak terasa ada sambungan atau tonjolan. Meja gambar sebaiknya dibuat miring dengan bagian sebelah atas lebih tinggi supaya tidak melelahkan waktu menggambar. Meja gambar yang dapat diatur kemiringannya secara manual atau hidrolik. Manual pergerakan kemiringan dan naik turunnya dengan sistem mekanik, sedangkan mejagambar hidrolik kemiringan dan naik turunnya meja gambar menggunakan sistem hidrolik.
Ukuran papan gambar didasarkan atas ukuran kertas gambar, sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Tetapi dapat juga disesuaikan dengan kebutuhan, umumnya ukuran papan gambar:
– lebar       : 90 cm
– panjang : 100 cm
– tebal       : 3 cm
Materi 2
MEMBUAT GAMBAR RENCANA
A. Menggambar Proyeksi Bangunan
Uraian pada bagian ini merupakan uraian umum mengenai gambar proyeksi bangunan. Gambar proyeksi yang diuraikan adalah gambar proyeksi perspektif. Untuk dasar-dasar dari menggambar proyeksi dapat dilihat dan dipelajari dalam
buku-buku dasar menggambar teknik bangunan. Menggambar proyeksi perspektif adalah salah satu cara pengungkapan ide/
gagasan atau imajinasi yang sangat natural (dalam arti sesuai dengan kemampuan pandangan mata) dan mudah dimengerti oleh pemberi tugas atau orang lain yang bukan ahli bangunan/arsitek. Hal tersebut disebabkan gambar proyeksi perspektif memperlihatkan rencana ruang-ruang (space) dan massa bangunan dalam bentuk tiga dimensi. Untuk dapat membuat gambar proyeksi perspektif diperlukan pedoman gambar kerja/bestek berupa; gambar denah, potongan melintang, potongan
memanjang, tampak depan, samping kiri, dan kanan dengan skala yang benar. Dengan kemampuan dan kemahiran menerapkan skala pada gambar denah, potongan, dan tampak secara proyeksi perspektif, akan diperoleh gambar proyeksi perspektif yang mendekati realita/kenyataan pandangan terhadap rencana bangunan sebenarnya. Pembuatan gambar proyeksi perspektif terdiri dari dua sudut pandang, yaitu:
1. gambar proyeksi perspektif menggunakan dua titik lenyap setinggi mata orang (ibarat orang memotret dengan berdiri tegak).
Gambar proyeksi perspektif model ini sering digunakan para arsitek untuk menggambar proyeksi perspektif karena
objek bangunannya tidak terlalu besar dan menampakkan bentuk bangunan tiga dimensi dengan jelas.
2. pengambilan gambar perspektif menggunakan dua titik lenyap dengan mata burung (bird eye). Gambar proyeksi perspektif dengan model ini dilakukan bila objek bangunannya besar sekali, dan bentuk bangunan akan tampak semuanya,
tetapi presentasenya lebih banyak terlihat bagian atap bangunan (ibarat orang memotret dengan memanjat pohon yang tinggi atau naik di atas menara). Model proyeksi perspektif ini jarang digunakan para arsitek karena tidak dapat
menampakkan gambar bangunan dengan jelas.
B. Menggambar Sketsa
Gambar sketsa adalah pembuatan gambar tanpa melalui alat bantu menggambar yang biasa digunakan, yaitu penggaris. Alat bantu yang digunakan dalam gambar sketsa adalah imajinasi dan penalaran pandangan mata. Gambar sketsa sering digunakan oleh para arsitek dalam merencanakan bangunan. Yang sering digunakan adalah sketsa untuk merencanakan interior dan eksterior
bangunan. Gambar sketsa juga sering digunakan untuk menggambar proyeksi perspektif. Gambar tersebut dihasilkan tanpa melalui bantuan gambar denah, potongan, dan tampak. Dasar yang digunakan dalam menggambar sketsa proyeksi perspektif,
baik interior maupun eksterior adalah imajinasi dan penalaran pandangan mata yang cekatan dan kuat dalam alam pikiran seseorang. Gagasan tentang rancangan bentuk rumah/bangunan sudah tergambar secara menyeluruh dalam imajinasi dan
penalaran. Bila hasil sketsa tersebut akan diterapkan dalam pembuatan bangunan, maka dari gambar sketsa yang dihasilkan tersebut baru dibuat gambar rencana secara lengkap yang meliputi denah, potongan, dan tampak.
Gambar I-1, Gambar Proyeksi Perspektif Rumah Tinggal
Gambar I-2, Gambar Sketsa Bangunan dengan Pensil

C. Membuat Gambar Kerja dan Daftar Komponen
Gambar kerja merupakan dasar bagi pelaksana untuk melakukan pekerjaan bangunan di lapangan. Gambar kerja didasarkan dari gambar konstruksi yang memuat detail-detail dari setiap komponen pekerjaan bangunan. Beberapa komponen yang gambar kerja adalah:
1. gambar pondasi,
2. gambar penulangan beton (sloof, kolom, dan ring balok),
3. gambar dinding dan plesteran,
4. Gambar kusen (pintu dan jendela) beserta daunnya,
5. Gambar kuda-kuda dan atap,
6. Gambar plafon,
7. Gambar instalasi air dan plumbing, dan
8. Gambar instalasi listrik.
Untuk memahami lebih lanjut tentang gambar kerja, maka disarankan untuk mempelajarinya pada buku-buku menggambar konstruksi bangunan gedung. Gambar I-3, Gambar Sketsa Bangunan dengan Warna
Gambar I-4, Gambar Kerja Hubungan Sloof, Kolom, dan Ring Balok
D. Membaca Gambar Konstruksi
Gambar konstruksi untuk merencanakan dan membuat suatu bangunan terdiri atas; gambar denah, gambar potongan, dan gambar tampak.
1. Gambar Denah
Denah merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu gambar konstruksi. Denah berasal dari kata latin “planum” yang berarti “dasar”. Lebih jauh diartikan sebagai lantai atau tempat dimana kita berpijak. Gambar denah sebenarnya adalah gambar potongan suatu bangunan dalam bidang datar dengan ketinggian antara ± 80–100 cm di atas lantai normal ( lantai yang mempunyai ketinggian dari titik duga ± 0.00). Tujuan pembuatan gambar denah adalah untuk menjelaskan ruang-ruang tiga dimensional yang direncanakan, baik dari segi hubungan maupun fungsinya. Oleh sebab itu, pada gambar denah memuat batas-batas ruang, arah dari membukanya pintu/jendela, notasi-notasi ketinggian lantai. Gambar denah tersebut informatif bila saat dilihat/dibaca dapat dirasakan dimensi dan keleluasaan ruang serta dapat mengenal fungsi ruang.
Gambar I-5, Gambar Kerja Detail Hubungan Plafon dan Bentuk Pondasi
Gambar I-6, Gambar Denah
Gambar I-7, Gambar Potongan Melintang
Gambar I-8, Gambar Potongan Memanjang
2. Gambar Potongan
Gambar potongan adalah gambar bangunan yang diproyeksikan pada bidang vertikal dan posisinya diambil pada tempat-tempat tertentu, terutama adalah duga lantai yang negatip (turun). Gambar potongan menunjukkan semua bahan-bahan, baik eksterior maupun interior yang akan digunakan dan dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang merupakan kunci dari sistem bangunan
tersebut, seperti bagian-bagian mekanikal, plumbing, dan sebagainya. Fungsi gambar potongan adalah menunjukkan proporsi ruang interior dan penyelesaiannya. Gambar potongan terdiri atas potongan melintang dan memanjang.
3. Gambar Tampak
Gambar proyeksi orthogonal, sehingga secara grafis terlihat sebagai gambar dua dimensi yang datar. Gambar tampak terdiri atas empat sisi pandang, yaitu tampak muka, samping kiri, samping kanan, dan belakang.
Gambar tampak harus memperlihatkan:
a. Karakter dari bangunan itu sendiri.
b. Proporsi dan skala terhadap manusia (pemakainya).
c. Segi-segi lain yang menyangkut perihal ekspresi keindahan serta
hubungannya dengan gambar denah dan gambar potongan yang
memperlihatkan konstruksinya.
Gambar I-9, Gambar Tampak Muka
Gambar I-10, Gambar Tampak Samping Kiri
Gambar I-11, Gambar Tampak Samping Kanan
Gambar I-12, Gambar Tampak Belakang
Gambar I-13, Gambar Rencana
4. Gambar Rencana
Gambar denah, potongan, dan tampak biasanya disatukan dalam satu kertas gambar sebagai satu kesatuan dari gambar rencana bangunan. Hal tersebut merupakan merupakan dasar dari pelaksanaan pekerjaan bangunan. Selain itu, keberadaan gambar-gambar tersebut diperlukan dalam mengurus Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
sekian dari informasi yang saya berikan... :D

DATA DIRI SAYA

NAMA: MUHAMMAD ERZANDA RINALDY
NAMA PANGGILAN: ERZA
TEMPAT , TANGGAL LAHIR: JAKARTA 21 AGUSTUS 1997
AGAMA: ISLAM
ALAMAT: Taman Tiara R Blok-H22 Pagerwojo,Sidoarjo
JENIS KELAMIN: LAKI-LAKI
ASAL SEKOLAH: SMKN 1 SIDOARJO
JURUSAN: TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
CITA-CITA: ARSITEK